Pages

Sunday, February 16, 2025

Alumni Teknik Mesin STM Negeri Kebumen Angkatan 1994 (Lulus 1997)

Hai, udah beberapa hari ini gue berpikir keras mencoba untuk mengingat nama teman teman Alumni Teknik Mesin STMN Kebumen yang sekarang dikenal dengan nama SMK Negeri 2 Kebumen, Jl. Jokosangkrip Kembaran, Kebumen, Jawa Tengah. Hasilnya saya berhasil mengingat nama nama tersebut, entah udah lengkap atau belum neh soalnya dah lama banget jadi agak lupa. Nanti nanti aja ya dilengkapi kalau ada yang belum kecatet.

Ide ini gw lakuin karena udah beberapa kali mencari di google menggunakan kata kunci nama teman teman tapi tak satupun yang muncul, kecuali nama gue sendiri (ce ileh) Purwoko Widodo, dan Ciptoyo bocah Tanggeran.

Beberapa kata kunci yang udah gue gunain diantaranya:
SMK Negeri Kebumen
SMKN Kebumen
SMK Negeri 2 Kebumen
SMKN 2 Kebumen
Pono Haryanto
Ngabdan Arifin
Ciptoyo

Hasilnya cuma ketemu Ciptoyo aja, jadi heran neh kenapa gak bisa ditemukan. Apa karena teman teman Alumni Teknik Mesin STM Negeri Kebumen Angkatan 1994 masih pada gaptek (sorry yah :D), kok susah sekali nemuin nama teman gue ini.


Monday, April 28, 2008

Orang Bodoh Vs Orang Pintar

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya di bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka di suruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.


Sunday, April 27, 2008

Sekolah Impian Masa Depan

Berani bermimpi, begitulah makna yang kutangkap dari novel tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Kisah hidupnya yang memukau dalam untaian novel setebal ratusan halaman lahap kubaca, tak ingin jeda. Akhir pekan ini kugunakan waktuku semua untuk menuntaskan novel yang luar biasa ini.

Mengenai impian, secara sadar atau tidak sering akan menjadi kenyataan dalam hidup. Setidaknya itu yang kualami.

Dahulu sekali, sebelum aku membaca buku Berpikir dan Berjiwa Besar karya David J Schwartz, aku sering membaca buku buku milik Oom yang banyak bertumpun di lemari kayu buatan sendiri, lemari yang dibuat tanpa seni sama sekali, tidak diketam supaya halus, apalagi dicat. Namun lemari atau tepatnya rak buku raksasa tersebut sangatlah kokoh, berukuran panjang dua meter, tinggi satu setengah meter, serta kedalaman setengah meter. Disitulah buku buku milik Ibuku dan saudara saudaranya yang berjumlah sembilan orang disimpan. Aku tidak ingat apa judul buku itu, tapi rasanya seperti buku pelajaran anak SD, tebakanku itu buku Bahasa Indonesia. Buku tersebut memuat banyak sekali cerita, dari cerita Malin Kundang, Budaya dan Negeri Minangkabau, sampai cerita shock culture orang kota yang berlibur ke pedalaman Mandailing.